Kelola HHBK, Nurdin MoU dengan Kementerian
Gubernur H Nurdin Basirun bersama Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian KLH Hilman Nugroho melakukan penandatangan memorandum kesepahaman tentang pengembangan wisata alam pada hutan produksi di Kepri. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
“Pemanfaatan hasil hutan di Kepri cukup besar, tak perlu kita merusak alam yang ada namun bagaimana menumbuhkan hasil lain dari hutan selain kayu agar bermanfaat besar untuk kebutuhan juga kesejahteraan. Contohnya usaha madu, di Kepri pun bisa dan intinya tidak merusak,” ujar Nurdin dalam rangkaian acara di Auditorium Dr. Soejarwo Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (10/5).
Pada kesempatan itu, Nurdin juga menjadi Narasumber pada acara Pengembangan Multi Usaha Hasil Hutan Bukan Kayu dan Jasa Lingkungan berbasis Masyatakat Menuju Revolusi Industri 4.0. Nurdin mengatakan, potensi luar biasa besar yang dimiliki Kepulauan Riau di setiap 7 Kabupaten dan Kota. Potensi ini begitu beragam dapat dimanfaatkan untuk semua lini. Terlebih jika berbicara tentang hasil hutan bukan kayu terutama sektor pariwisata.
Sebelum ke Jakarta, Nurdin menjelajah pulau-pulau di Kepri dalam rangkaian Safari Ramadhan. Usai Pleno Pemilu di Hotel CK, Tanjungpinang, Nurdin kembali melakukan perjalanan Safari Ramadhannya di Desa Penarah dan Sebele Karimun. Usai rangkaian di pulau-pulau, Nurdin dan rombongan kembali bertolak ke Tanjungpinang.
Setelah Safari Subuh di Masjid Al Amin Kampung Bulang Tanjungpinang, Jumat (10/5), Nurdin langsung terbang memenuhi undangan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Nurdin merupakan satu-satunya Gubernur yang diundang untuk program ini.
Dari Jakarta, Nurdin langsung bergerak ke Batam untuk kembali bersilaturahmi dengan masyarakat dalam rangkaian Safari Ramadhan. Pada Jumat petang, Nurdin melangsungkan majelis iftar di Masjid Al Muhajirin Pancur Biru Lestari II Duriang Sei Beduk. Nurdin kemudian menunaikan shalat Isya dan Tarawih di Masjid At Tarikh Sei Pancur.
Tentang potensi hasil hutan buka kayu, Nurdin pun tak segan, untuk membuktikan keberadaan potensi yang begitu beragam di 7 Kabupaten dan Kota se Kepri tersebut. Dia mengajak para pengusaha untuk datang melihatnya langsung.
“Silakan teman-teman pengusaha datang ke Kepri, apalagi pulau cukup banyak, potensi besar ini dapat menjadi ladang investasi,” lanjutnya.
Kepri menurut Nurdin, dengan statusnya sebagai daerah Kepulauan dengan 96 persen wilayah lautan tentu memiliki keunggulan dibidang kelautan dan perikanan serta dunia pariwisatanya, namun dengan sisa 4 persen luas daratannya juga ditemui potensi besar lainnya.
Selain itu dengan lokasi Kepri yang merupakan daerah perbatasan tidak terlepas pula pergerakan usaha dibidang perdagangan dan jasa.
“Asas pemanfaatan lingkungan juga turut menjadi fokus kita agar bagaimana potensi pariwisata ini dapat terus tumbuh dan begerak sehinga terciptanya peningkatan ekonomi didaerah,” tambah Nurdin.
Dalam mengembangkan potensi pariwisata tersebut, Nurdin juga membahas terkait perizinan, dirinya meminta khusus kepada Pemerintah Pusat dengan Kementeriannya untuk kemudahan perizinan terkait pemanfaatan hutan.
Keinginan Nurdin tersebut direspon langsung oleh Siti Nurbaya yang merupakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang turut hadir, yang mengatakan bahwa intinya adalah perpanjangan dari perizinan itu boleh mengelola namun tidak boleh merusak.
“Kecuali kawasan konservasi dan cagar alam (fungsi hutan paling tinggi) yang tidak bolah diusik keberadaannya, terkait pengembangan untuk kawasan wisata wilayah yang dibangun hanya 10 persen dengan fotmat yang tentunya ramah lingkungan,” kata Siti.
Bulan ramadan tidak mengendurkan semangat Nurdin dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Daerah, aktivitas Safari Ramadannya yang telah terjadawal untuk bersilaturahmi bersama masyarakat pun tidak digesernya demi memenuhi undangan bersama Menteri Kehutanan RI.