FESTIVAL PULAU PENYENGAT BAKAL DIGELAR 19 MARET 2020

Dinas Kominfo, Kota Tanjungpinang – Pulau Penyengat merupakan pulau bersejarah dan warisan kebesaran Engku Putri Raja Hamidah. Pulau kecil yang berada tepat di depan Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau ini pernah menjadi pusat pemerintahan di masa Kesultanan Melayu.

Sejarah inilah yang menjadi perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang untuk menghadirkan Festival Pulau Penyengat (FPP) 2020.

Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengharapkan penyelenggaraan festival Pulau Penyengat tahun keempat ini dapat berjalan lancar dan aman.

Ia juga mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk menyukseskan festival ini, karena festival ini merupakan salah satu upaya Pemko Tanjunpinang bersama pihak terkait untuk mempromosikan wisata dan meningkatkan perekonomian di Kota Tanjungpinang.

“Mudah-mudahan festival ini akan lebih ramai dan semarak sehingga memberikan dampak positif bagi kota Tanjungpinang,” ucap Rahma ketika memimpin rapat koordinasi kegiatan Festival Pulau Penyengat, di ruang utama kantor Bappelitbang, Kamis (12/3/2020).

Kegiatan yang bakal digelar selama tiga hari pada 19-21 Maret di Pulau Penyengat dan Tanjungpinang ini bakal menampilkan beragam lomba yang dikemas apik. Rangkaian acara pembukaan FPP akan berlangsung Kamis (19/3/2020) pagi, di Panggung Balai Adat Indera Sakti Pulau Penyengat.

Pembukaan ditandai dengan pameran kebesaran warisan Engku Puteri Raja Hamidah yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai 19-21 Maret di Balai Adat Pulau Penyengat.

Lalu ada lomba napak tilas sejarah warisan kebesaran Engku Puteri Raja Hamidah, lomba membaca Gurindam IX, dan sosialisasi cagar budaya bertempat di pulau Penyengat. Sedangkan lomba jong kecil berlangsung di Kampung Bulang Tanjungpinang.

Kemudian malamnya digelar zapin dan silat sanggar majelis kebudayaan daerah Johor Baru dan Staman akustik, di Balai Kelurahan Pulau Penyengat.

Di hari kedua (20/3) FPP akan diisi dengan lomba pangkak gasing anak-anak, lomba melukis siswa SMP, art perfomance by sanggar Sirih Besar, lomba memindahkan balok, ilustrasi, art performance dan fashion show, dan lomba tapak antu (kaki tempurung) bertempat di Balai Adat Pulau Penyengat.

Sementara di hari yang sama lomba perahu jong sedang, akan berlangsung di Kampung Bulang. Malamnya akan digelar dendang anak Kota Tanjungpinang dan makyong keke, di Balai Kelurahan Pulau Penyengat.

Hari ketiga, Sabtu (21/3) festival diisi dengan lomba menulis surat berbahasa Melayu untuk Wali Kota, dan enggrang (kaki panjang), dan acara penutupan FPP.

Hari terakhir penutupan FPP akan ada performance Al-Wahid dan yayasan konservatory seni dan sanggam, serta penyerahan hadiah bagi pemenang lomba.

Rapat turut dihadiri, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Surjadi, Kepala Dinas Perhubungan, Bambang Hartanto, para sekretaris, kepala bidang, camat, lurah, serta stakeholder terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *