Tips, Kiisah Jatuh Bangun , Syahban Siregar, SH

30 tahun di Provinsi Kepulauan Riau , menikmati suasana perjalanan hidupku, awal mula ke Tanjung Uma bekerja serabutan, bawa chip, bekas barang bubut di jual ke Singapura, namun tak gunakan paspor atau syahbandar ketika itu.

Setelah itu ke Nagoya, lantas tak betah, sebab ada yang mengajak ketika itu ke Tanjungpinang, namun saya masih ingat ketika itu heniken minuman di batam pernah kaleng 1000,-

Bahkan sombong ketika itu, cuci muka pun gunakan minuman itu. Suasana Batam dulu hutan belantara, zaman Habibie baru di buat Otorita di bawah kendali Presiden RI Soeharto.

Di Tanjungpinang bekerja pindah pindah ke lokasi, Wakil Ketua Bawaslu Kepri 3,5 tahun, Caleg Dapil Kota dan Provinsi dia kali gagal.

Waka BNPT Kepri, Waka FKDM Kepri ketika zaman M Sani dan Ismeth Abdullah Gubernur Kepri ketika itu.

Yang menjadi kendala, ketika adik dan orang tua, dapat kabar wafat, tak bisa berangkat, hingga esok hari nya baru bisa berangkat lewat Batam ke Kualanamu -Sumut, akhirnya hanya tanah Merah yang bisa di lihat.

Anak pertama sudah ASN, anak kedua tugas di Kalimantan sebagai Jaksa, yang bungsu Tri baru SMP Kelas II atau kelas VIII.

Nenek di Di Sipirok Alm Raja Hamonangan Siregar,Mertua di Padang sidempuan, sekali lima tahun baru bisa di kunjungi, orang tua di Medan.

Jarak tempuh jauh bisa 8 jam dari Medan ke Sipirok. Sedangkan dari Padang Sidempuan ke Dumai berangkat magrib sampai subuh, ongkos 150.000,- dari Medan ke Padang Sidempuan 100.000,-

Dari Dumai ke Tanjungpinang 540.000,- sekali jalan, bila pesawat dari Batam ke Medan 1 juta,.

Ayah masih ada, usia sudah 87 tahun, ibu telah wafat, kadang kita ingin rasa nya, tak tau mau di ungkapkan. Bahkan 70 % warga Kepri berada di Sumatera Aceh-Lampung (orang tua nya).

DPRD juga seperti itu, belum lagi ASN, dan swasta, kenapa 19 tahun sudah Provinsi Kepri terbentuk, namun untuk RHF Ke Medan, Padang, Pk baru Pagi dan Sore hari PP tak mampu perjuangkan ke Menhub, atau oner pemilik pesawat, atau dishub dll.

KDH, DPRD, OPD ayo perjuangkan, kita mau beli pun tak ada rute, kalau kapal laut terbatas, bisajuga RO RO Batam ke Bintan, Karimun Ke Riau 24 Jam, BUMD – Pengusaha kapal mou pasti bisa, murah terjangkau untung, bila Pelindo tak mampu.

Jutaan liter juga lalu lalang ASN dll gunakan mobil, kapal, motor dll, kenapa tak di buat ijin RO RO 24 Jam gunakan tongkang, bauksit saja mampu jutaan ton di kirim ke Tiongkok dan Jepang.

Hengky, Alak dll pengusaha kapal bila di ajak, ijin gratis, mou dengan BUMD, niat tulus pasti bisa.

Ansar Ahmad Gubernur Kepri, Jumaga Nadeak SH MH Ketua DPRD juga, pernah kuliah di Riau.

Sembako murah, ongkos stabil, lapangan kerja banyak, rute atau akses di buka semua, itu yang di harapkan oleh warga Kepri.

Di kapal di pesawat kita tanya dari Kepri sebagian besar, ayo berikan yang terbaik, vertikal daerah segera dorong bantu, HP 24 jam di jawab keluhan warga, Hari ini 3/1/2022 semua ASN WAJIB APEL. Bergerak cepat tuntas layani warga dengan senyum sapa. Dari Syahban Siregar SH Pengamat Sosial Media Di Kepulauan Riau.

Presiden RI Joko Widodo, Ketua DPR RI Puan Maharani Dan Menhub RI segera bantu kami akses Laut dan Udara 24 Jam, APBN dll.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *