Orientasi Pemuktahiran Data Dan Surveilans Gizi

Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi balita underweight sebesar 13%, balita stunting 23,5% dan balita wasting 11,2%. Hasil tersebut menunjukkan belum mencapai target prevalensi gizi kurang yang ditetapkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yaitu 15,5% pada tahun 2015. Untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan kegiatan surveilans gizi di seluruh wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Pelaksananan surveilans gizi akan memberikan indikasi perubahan pencapaian indikator kegiatan pembinaan gizi masyarakat. Selain itu, pelaksanaan surveilans gizi diperlukan untuk memperoleh tambahan informasi lain yang belum tersedia dari laporan rutin, seperti konsumsi garam beriodium, pemantauan status gizi anak dan ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) atau studi yang berkaitan dengan masalah gizi mikro, dan lain-lain. Surveilans gizi diperlukan untuk mengamati keadaan gizi secara terus menerus untuk pengambilan keputusan bagi upaya peningkatan dan pencegahan memburuknya keadaan gizi masyarakat.

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengumpulan data secara teratur, baik yang dilakukan secara khusus untuk keperluan surveilans gizi maupun dari data yang sudah ada atau keduanya. Data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat diintepretasikan dan digunakan untuk tindakan. Data dan informasi Surveilans Gizi akan di entry ke dalam aplikasi E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) secara berkala.

Secara umum tujuan diadakannya Orientasi Permuktahiran Data Dan Surveilans Gizi Tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 adalah Untuk memperoleh gambaran status gizi di Provinsi Kepulauan Riau.

Dan secara khusus tujuan Orientasi Permuktahiran Data Dan Surveilans Gizi Tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 adalah Tersedianya informasi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan mengenai perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi mengenai :

Persentase balita stunting
Persentase balita wasting
Persentase balita underweight
Persentase Ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Peserta Orientasi Permuktahiran Data dan Surveilans Gizi Tingkat Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 89 (delapan puluh sembilan) orang yang terdiri dari pengelola program gizi Kabupaten/Kota dan Tenaga Pengelola Gizi (TPG) Puskesmas Se-Provinsi Kepulauan Riau. Narasumber Orientasi Permuktahiran Data dan Surveilans Gizi Tingkat ProvinsiKepulauan Riau sebanyak 6 (enam) orang terdiri dari 2 orang narsum berasal dari Kementerian Kesehatan RI, 4 orang narasumber berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *